Perbedaan Antara Konin Lokal Jawa Dan Sumatera

Masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul tentang perbedaan Konin lokal dengan Konin sumatera. Para konin mania masih bingung mana yang sumatera dan mana yang lokal (jawa).

Bahkan ada yang beranggapan kalo konin dada coklat itu berasal dari jawa atau lokal. Sedangkan dada merah itu dari sumatera.

Sebenaranya hal ini salah besar, warna pada dada tidak bisa menentukan darimana asal burung tersebut. Silahkan baca artikel ain yang membahas tentang perbedaan dada coklat dan merah di blog ini.

Adapula yang beranggapan kalau lokal memiliki body lebih kecil dan mental yang bagus sedang sumatera memiliki body besar dan mental yang jelek.

 

Mulai sekarang kita harus merubah anggapan tentang perbedaan konin lokal dengan konin sumatera ataupun dari daerah lain. Konin yang bagus bukan berarti dari jawa dan konin yang jelek bukan berarti dari luar jawa.

Karena kita bisa melihat juara-juara dilapangan tidak hanya konin lokal saja tapi juga konin dari luar pulau jawa. Untuk lebih jelasnya tentang dasar perbedaan antara lokal dan sumatera akan dibahas dengan berbagai acuan diantaranya bentuk fisik, variasi suara, ketahanan tubuh dan mental.

Bentuk fisik
Konin lokal dan sumatera secara fisik sama dan tidak memiliki perbedaan yang mendasar. Ukuran keduanya sekitar 9-10 cm dengan berat 5.2 – 7.5 gr. Untuk warna dada antara keduanya sama yaitu merah adapun berubah jadi coklat itu karena faktor rawatan manusia.

Memang dari sumatera ditemukan konin yang bulu punggungnya ada sembuat warna merah sedangkan secara umum berwarna hitam. Hal ini dikarenakan konin punggung merah merupakan subspesies dari konin yang hidup di philiphina dan negara di sekitarnya, kebetulan juga ditemukan di Sumatera.

Bunyi suara

Diantara keduanya tidak memiliki perbedaan baik nada panggil maupun suara dasar. Bunyi dasar konin psweet,  psweet, psweet, psweet, psit-it, psitit, psweet, psweet. Untuk variasi suara atau isian konin smuatera memiliki vaiasi suara yang lebih banyak dan tidk bisa ditebak itu suara burung apa.

Karena kita tahu di sumatera masih banyak hutan dan burung liar. Jadi tidak heran jika kita punya konin dari sumatera isiannya sudah banyak. Karena sejak kecil burung sudah mendengar suara-suara burung lain di hutan.

Sedangkan konin lokal kurang memiliki variasi karena kita tahu di jawa hutan sudah sulit ditemui dan variasi suara kebenyakan sudah kita ketahui. Namun hal ini tidak bisa dijadikan perbedaan karena variasi suara tergantung apa yang biasa di dengar burung tersebut. Seiring kita rawat kita bisa memasteri burung sesuai keinginan kita.

Ketahanan tubuh

Banyak yang beranggapan bahwa konin sumatera mudah mati sedangkan yang lokal jarang mati saat dirawat dari ombyokan. Perlu kita tahu distribusi konin sumatera sampai ke jawa memerlukan waktu berhari-hari. Dan dengan keadaan box ukuran 50x20x15 cm berisi 100 ekor konin dengan sediaan pakan yang terbatas.

Tak heran jika ketika sudah sampai di jawa burung tidak dalam kondisi fit dan kurus. Sehingga ketika kita rawat hanya asal kasih makan tanpa mengobati dan mengembalikan kondisi tubunhya akan berujung kematian.

Untuk konin lokal tdak mudah mati karena kita tahu berapa lama distribusi dari kota ke kota lain hanya membutuhkan jam tidak sampai berhari-hari. Sehingga burung setelah samapi di tujuan segera terekondisi.

 

Mental

Konin lokal mentalnya lebih bagus dari sumatera merupakan anggapan yang kurang tepat. Anggapan ini muncul karena juara-juara di event-event lomba di dominasi oleh konin lokal dan berdada coklat.

Perlu kita tahu berapa lama rawatan konin juara tersebut kebanyakan burung rawatan lebih dari 3 tahun.

Sedangkan konin yang didatangkan dari sumtera baru akhir-akhir ini karena permintaan yang banyak dan ketersedian konin lokal yang mulai berkurang dan harga yang relatif lebih mahal daripada konin sumatera.

Berbeda dengan sebelum tahun 2014 dimana peminat konin masih dibilang masih sedikit dan konin lokal masih banyak ditemui di pasar-pasar burung derah anda.

Dari penjelasan diatas dapt disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang mendasar antara konin lokal dan sumatera. Kalaupun variasi isian yang beragam tidak dapat di jadikan alasan untuk membedakan antara lokal dan non lokal.

Karena disetiap daerah memiliki jenis keragaman burung yang berbeda-beda tergantung apa yang biasa didengar burung saat di alam.