Cara meloloh kolibri anakan, merupakan hal yang terpenting agar burung tetap hidup. Cara ini bisa dipraktekan kesemua jenis kolibri seperti konin, wulung, sogok ontong, kolibri kelapa, sepah raja, maupun jenis yang lain.
Sebelumnya saya akan membahas dulu alasan kenapa memilih bahan yang masih masih anakan. Ketika kita ingin memiliki kualitas burung yang bagus maka peliharalah burung sedari kecil atau lolohan.
Sebab burung yang masih anakan mudah dibentuk sesuai dengan keinginan kita baik dari segi karakter, isian dan lainnya. Perlu kita ketahui bahwa ketika masih anakan, burung masih dalam golden periode.
Namun dalam merawat burung yang masih anakan dimana belum bisa makan sendiri memang tergolong sulit. Hampir sebagian besar orang yang mencoba merawat kolibri dari anakan berujung pada kematian.
Hal ini terjadi dikarenakan ketidak tahuan para kicau mania dalam merawat anakan kolibri yang belum bisa makan sendiri (masih diloloh). Mereka kebanyakan memberi pakan asal-asalan tanpa mengetahui atau mencari tahu terlebih dahulu.
Bisa dibayangkan sendiri ketika seseorang yang tidak terbiasa makan daging dikasih daging apa yang terjadi?. Masih minimnya informasi tentang perawatan kolibri membuat para kolibri mania di Indonesia masih banyak yang gagal dalam merawat.
Jangankan anakan kolibri, burung yang sudah dewasa dan bisa makan sendiri saja masih banyak yang berujung kematian. Semoga dengan selalu update artikel di Rumah kolibri ini semakin menambah ilmu bagi para kolibri mania.
Langsung ke pokok pembahasan tentang bagiamana cara meloloh anakan kolibri agar tidak mati. Disini akan saya jelaskan tahap-tahap dalam meloloh kolibri hingga burung bisa makan sendiri.
Langkah pertama tahap awal
Pada tahap awal baik yang belum keluar bulu atau bulu sudah lengkap berikan pakan pada anakan burung berupa kroto atau isi perut jangkrik. Hal ini untuk mengkondisikan burung terlebih dahulu. Karena selama di loloh indukan dialam anakan kolibri hanya diberi makan serangga saja. Lakukan ini kurung lebih 30 hari pada anakan yang baru muncul bulu jarum dan seminggu untuk burung yang sudah bulu lengkap.
Jangan memberi air gula sedikitpun agar burung tetap hidup. Ketika meloloh kroto basahi dengan air saja, fungsi air sebagai pelicin dan pengganti air minum. Loloh burung sehari 4-5x saja sampai burung tidak mau diloloh lagi. Jangan terlalu sering-sering agar burung tidak kekenyangan dan bisa berakibat kematian.
Langkah kedua tahap pengenalan voer
Ketika burung sudah memiliki bulu komplit dan bisa nangkring sendiri. Maka sudah saatnya kita kenalkan dengan voer. Hal ini bertujuan ketika dewasa nanti burung mau makan voer dan perawatanya menjadi mudah. Pada masa ini berikan cmpuran voer lembut dengan kroto atau isi perut jangkrik dengan komposisi 1:2 yang dicampur dengan air.
Selanjutnya kurangi kroto dan isian perut jangkrik secara bertahap sampai yang kita berikan hanya voer basah saja. Taruh voer didalam kandang dengan tujuan melatih membiasakan burung mengenal pakannya. Ketika burung lapar maka akan mencari sendiri dan makan sendiri tanpa harus diloloh.
Langkah ketiga tahap voer kering
Ketika burung sudah mau makan sendiri maka masa kritis sudah terlewati dan burung sudah bisa ditinggal. Pada tahap ini burung dikenalkan dengan voer lembut yang biasa dipakai burung pleci atau prenjak. Jangan kenalkan burung dengan air gula terlebih dahulu biasanya burung hanya akan meminum air gula saja tanpa menyentuh voer sedikitpun.
Langkah keempat voer dicampur gula pasir sebagai menu harian
Tahap akhir adalah memberikan voer yang dicampur gula pasir yang kasar. Dengan begitu burung juga mendapatkan asupan manis dari butiran gula. Namun bagi anda yang ingin menggunakan air gula berikan air gula taruh dekat dengan voer agar burung mulai mengenal air gula. Jangan lupa ketika anda memilih menggunakan air gula selalu sediakan kroto.